DIYAKINI SUNAMI JEPANG AKIBAT HAARP
para penganut teori konspirasi meyakini, HAARP (High Frequency Active Auroral Research Program) adalah penyebab terjadinya tsunami berkekuatan 8,9 SR di Jepang, Jumat (11/3) lalu. Salah satunya adalah Eric Dubay, seorang blogger sekaligus guru Bahasa Inggris di Thailand.
Melalui situsweb pribadinya, www.atlanteanconspiracy.com, Eric membeber sejumlah tengara kuat bahwa bencana dahsyat di Jepang yang mengakibatkan puluhan ribu nyawa melayang itu, bukanlah fenomena alam, melainkan kesengajaan manusia.
“Reaksi saya pertama kalui ketika mendengar kabar, gempa besar 8,9 SR mengguncang Tokyo dan menimbulkan tsunami raksasa, adalah mengecek alat pendeteksi induksi magnet yang dimiliki Universitas Tokyo,” beber Eric dalam situswebnya tersebut.
Eric melanjutkan, saat itu dia bermaksud memeriksa apakah HAARP diaktifkan sebelum bencana terjadi. Hasilnya, indikator menunjukkan bahwa HAARP diaktifkan, persis seminggu setelah “kesenyapan elektromagnetik” (nonaktif-Red). “HAARP diaktifkan pada 9 Maret 2011 sekitar pukul 00.00 UTC (Temps Universel Coordonné atau Waktu Universal Terkoordinasi).”
Setelah itu, imbuh Eric, data menunjukkkan bahwa sinyal-sinyal aktifnya HAARP makin menguat. Datanya dapat dilihat pada gambar 1. Sementara, data-data pada indikator induksi magnet terlihat seperti gambar 2, saat HAARP dinonaktifkan, beberapa minggu sebelum tsunami Jepang terjadi.
Sementara, blogger lain mencatat, betapa sigapnya Gedung Putih merespon tragedi itu. Pekan lalu, sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Gedung Putih telah mengirimkan para pakar ke reaktor-reaktor nuklir di Jepang yang berantakan akibat gempa bumi besar.
Dalam sebuah pernyataannya, Gedung Putih pun mengatakan bahwa Tim Tanggap Bantuan Bencana telah dikirimkan ke Tokyo. Tim ini termasuk petugas berkeahlian nuklir dari Departemen Energi dan Kesehatan dan Sumber Daya Manusia di samping Komisi Peraturan Nuklir (NRC). Para anggota NRC adalah pakar dalam reaktor nuklir air panas dan bersedia untuk membantu rekan-rekan mereka di Jepang.
Para pejabat dari Departemen Energi, NRC, dan lembaga lain telah mengadakan kontak dengan pejabat-pejabat Jepang di Fukushima dan akan memberikan bantuan apapun bagi permintaan pemerintah Jepang, karena mereka bekerja untuk menstabilkan reaktor nuklir mereka yang rusak.
NRC juga telah menyiarkan informasi yang menyatakan bahwa Hawaii, Alaska, Amerika Serikat dan Wilayah Pantai Barat AS tidak diharapkan untuk mengalami tingkat radioaktivitas berbahaya. Amerika Serikat dan Jepang keduanya memiliki kemampuan yang sangat canggih untuk memantau dan memprediksi aliran dari setiap kebocoran radioaktif, menurut laporan media AS.
Inilah invasi besar-besaran yang bisa jadi menjadi misi sesungguhnya Amerika dalam tsunami Jepang saat ini. Alih-alih ingin membantu, AS telah mempelajari skema reaktor kuklir Jepang yang kelak jika tidak diwaspadai bisa menjadi bumerang bagi mereka sendiri.
Melihat ini semua, kita layaknya sedang melihat bahwa AS sudah seperti negara paling berkepentingan sekaligus paling panik dibanding dengan Jepang sendiri melihat kasus kebocoran nuklir di Fukushima. ins, tio
Potensi HAARP
1. Dapat mengatur cuaca
Caranya dengan menentukan satu titik lokasi ionosfer yang akan dipanaskan, lalu tekanan yang berada di atmosfer juga akan naik. Maka tekanan yang terbentuk dikumpulkan di satu titik dan terbentuklah manipulasi jetstream (arus jet). Tapi HAARP belum sempurna dan masih dalam tahap pengetesan (di seluruh dunia). Namun dicurigai HAARP sudah dalam tahap beta pada tahun 2004, itu terbukti ketika batasan badai tornado yang terjadi dalam satu tahun dilanggar oleh alam. Jika satu tahun batas maksimal badai hanya terjadi 4 kali, tahun 2004 terjadi sebanyak 6 kali
2. Dapat melindungi dari bahaya nuklir
Teknologi HAARP dapat mendeteksi benda frekuensi sinyal rendah seperti pesawat dan missile melalui udara, sehingga membuat teknologi lainnya kalah canggih. HARP juga didukung oleh Radar Cakrawala atau Over The Horizon Radar, yaitu radar yang mencakup seluruh dunia karena penghubungnya adalah atmosfer. Tidak dapat diragukan lagi akurasi dari radar HAARP tersebut. Bahkan saat ini lokasi setiap daerah di bumi dapat diketahui dengan jelas, lebih baik dari satelit karena HAARP masih berada di bawah atmosfer.
3. Mempengaruhi pikiran manusia
Dengan mengirimkan Extremely Low Frequency (ELF) Radiation ke otak manusia, HAARP bisa mengontrol mood manusia. Berdasarkan teori, pada dasarnya otak besar manusia bekerja pada 1-30 Pulse/Sec-nya. Dan dalam putaran perdetiknya, terdapat frekuensi hertz:
a. Delta (1-4/sec), keadaan tidur.
b. Theta (4-7/sec), keadaan mengantuk atau baru bangun, dan juga ini merupakan saat otak manusia masih berusia balita.
c. Alpha (7-12/sec), keadaan Normal dan belajar.
d. Beta (tak terhitung), keadaan Marah atau sedang dalam emosi yang tinggi.